Aku mau bikin game! Mulai darimana ya..? Part 2

Oleh: Krishna.W

Hi all.. Masih ingat dengan dialog tentang kebingungan pemula ketika ingin membuat game?

Di posting itu, gw membahas tentang dua dari empat elemen penyusun game yaitu mekanik dan cerita. Dan gw juga membahas secara singkat tentang posisi game designer sebagai peran yang terkait dengan dua elemen tadi dalam proses pembuatan game.

Nah.. Pada posting kali ini gw akan membahas tentang elemen ketiga, yaitu estetika.

Apa sih estetika?

Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan. Hmm.. Terdengar agak filosofis ya? (^^,)
Estetika itu ternyata memang salah satu cabang dalam ilmu filsafat, kalau kalian ingin tahu lebih detilnya bisa dilihat di sini.

Lalu, apa kaitannya dengan pembuatan game?

Begini.. Menurut gw, game adalah media yang memberikan sensasi fun terhadap suatu pengalaman tertentu kepada si pemain. Misalnya, kita ingin menyajikan pengalaman beraksi sebagai ninja dalam game kita. Namun bagaimana pemain bisa menikmati sensasi fun ketika berperan sebagai ninja kalau tampilan visualnya lebih mirip maling pakai sarung daripada ninja? +_+

Disitulah pentingnya elemen estetika dalam game. Tapi, elemen estetika ini bukan cuma menyangkut tampilan visual saja. Ada hal-hal lain yang juga terkait dengan elemen ini. Misalnya background music, sound effect, user interface yang fungsional serta user-friendly dll. Dalam pembuatan game, developer game harus menyatukan hal-hal itu menjadi suatu estetika yang menarik dan fungsional sehingga tercipta game yang fun untuk dimainkan.

Game artist

Nah.. Jadi, siapakah yang berperan untuk menentukan elemen estetika dalam pembuatan game?
Jawabannya adalah game designer.

Lhoo.. Koq, game designer.. Bukan game artist?

Seperti yang telah gw jelaskan di posting part 1, game designer adalah orang yang berperan sebagai penentu dari mekanik dan cerita dalam game yang akan dibuat. Dia juga bertanggungjawab untuk menentukan visi dari estetika dalam game tersebut.

Misalnya, si game designer memiliki ide mekanik seperti ini, “menghindari objek dengan cara berlari dan melompat dimana pemain bermain sebagai seorang ninja pada masa kekaisaran Jepang abad pertengahan”. Adalah tugas game designer untuk merumuskan aspek-aspek estetika yang bisa mewujudkan ide mekanik tersebut menjadi satu paket game yang menarik dan fun. Untuk merumuskan aspek-aspek estetika tersebut, game designer bekerja sama dengan game artist dan game programmer agar rumusan mekanik, cerita dan estetika tersebut bisa diimplementasikan menjadi satu game yang utuh dan menarik untuk dimainkan.

Beberapa contoh aspek estetika itu antara lain:
– Aspek visual; tampilan look & feel dalam game yang bisa membawa pemain ke dalam suasana masa kekaisaran Jepang abad pertengahan.
– Aspek audio; background musik dan sound effect yang cocok untuk mendukung gameplay.
– Aspek user-interface; menentukan tampilan UI yang cocok dengan tema dan mudah digunakan oleh pemain.

Jadi, mulainya darimana?

Secara umum, peran-peran yang bisa dimasukkan ke dalam kategori posisi game artist ini adalah:
– 2D artist.
– 3D artist.
– User Interface designer.
– Music Composer.
Namun, pada tim development game di studio besar posisi game artist itu bisa terbagi-bagi lagi sesuai dengan struktur di studio-studio tersebut. Untuk lebih detilnya nanti gw akan bahas di posting gw yg lain. (^^,)

Nah.. Bagi kalian yang menikmati kegiatan menggambar, atau menekuni dunia 3D modeling, atau senang menciptakan musik bisa mulai dari peran sebagai game artist ini.

Kalau merasa belum punya ide untuk menciptakan game, kalian bisa berkolaborasi dengan orang lain yang berperan sebagai game designer. Bantu si game designer untuk mewujudkan ide gamenya ke dalam bentuk visual dan diskusikan elemen estetikanya sampai menjadi satu game yang fun.

Asah terus kemampuan dengan mempelajari referensi dari game lain dan dari luar dunia game. Pelajari juga tools-tools yang biasa digunakan oleh game artist, misalnya:
– Photoshop, Gimp yang biasa digunakan untuk desain 2D.
– 3D Max, Maya, Blender untuk menciptakan model 3D.
– FruityLoop untuk membuat musik.
– Adobe Flash.
Dan mungkin ada lagi tools-tools lain yang bisa kalian temukan ketika belajar dan bereksperimen nanti. (^^,)

Bila kalian sudah memiliki pengalaman dalam proses pembuatan game, bisa saja nanti kalian tidak hanya berperan menjadi game artist tapi juga menjadi game designer. Atau mungkin kalian bisa menjadi game artist profesional yang bisa bekerja di studio game yang terkenal.

Penutup

Well.. Setelah pembahasan singkat mengenai elemen estetika dan peran yang terkait dengan elemen tersebut dalam proses pembuatan game, gw harap kalian bisa mendapatkan informasi tentang salah satu titik awal untuk belajar membuat game.

Gw akan menutup posting kali ini dengan membagi informasi tentang beberapa orang yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kalian untuk berkarya,
Keiji Inafune, pernah bekerja di Capcom dan merupakan ilustrator serta co-designer untuk karakter Mega Man. Dia juga menjadi produser untuk game Onimusha.
CliffyB, seorang design director yang bekerja di Epic Games dan terlibat dalam pengembangan game Gears of War.
– Fausto de Martini, seorang 3D artist yang bekerja di Blizzard Entertainment dan terlibat dalam pengembangan game Starcraft, Diablo 3 dan World of Warcraft. Karya-karyanya bisa dilihat di situs portfolio miliknya.

Sekian dulu posting gw kali ini, sampai ketemu di posting gw selanjutnya..! (^^,)

3 comments

  1. husna · March 30, 2012

    mungkin ini dari segi teori ya om, nah kalau apa2 saja yang ada saat pembuatan game itu apa. dasarnya, mungkin kalo kita mw belajar programing web ato desktop kan butuh ngerti OOP kalo OOP, looping, etc. nah kalo game gimana, apa aja sih yang ada di sana, seperti colision, yang saya tau itu. Nah apa saja yang perlu di pelajari.

  2. thestudioindependent · April 2, 2012

    Dasar dari pembuatan game kah maksudnya?
    Mungkin akan lebih masuk ke sisi teknikal kali ya.

    Dasarnya sih untuk ngebuat game :
    – Programmer
    – Artist
    – Composer

    klo kita bisa programming,dikuatkan programmingnya dan belajar mengenai game programming.
    Klo bisa art, dikuatkan juga artnya.
    bisa musik pun juga sama.

    intinya kita bisa kolaborasi dengan salah satu orang yg diatas,misalnya kita bisa programming tapi ga bisa gambar, mungkin bisa kolaborasi dengan orang yang bisa gambar.

    Atau kalau kita bisa mendesain game tapi tidak bisa programming ataupun yang lainnya juga sama,kita bisa kolaborasi dengan yg lain.

    dan untuk memulai game development dimulai dari yang simpel – simpel aja.
    kira – kira begitu kurang lebih. 😀

  3. Pingback: Aku mau bikin game! Mulai darimana ya..? Part 3 « Thestudioindependent's Blog

Comments are closed.